Storyjatim.com - Sebanyak 41 Santriwati yang direnggut keperawananya oleh dua oknum pimpinan Ponpes di Kecamatan Sikur, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Usai mengikuti kelas Pengajian Seks merasa seperti di Hipnotis.
Dua oknum pimpinan Ponpes di Lombok itu yakni HSN (50) dan LMI (43) merencanakan kelas pengajian seks dengan iming iming masuk surga kepada Santriwatinya.
Namun usai mengikuti kelas pengajian seks dan iming iming masuk surga, santriwati yang dipilih untuk menemui HSN ke ruangan tertentu.
Kelas pengajian seks tersebut dikatakan jika sudah lama di buat sebelum kasus tersebut terungkap.
Menurut keterangan Ketua Lembaga Studi Bantuan Hukum NTB mengungkap jika korban mengaku seperti dihipnotis saat bertemu dengan pelaku HSN. Terduga pelaku disebut selalu menyentuh dan mengusap kepala para korban saat bertemu.
"Bahasanya itu 'Kamu dipanggil sama Abah minta berkah di rumah'. Jadi saat sampai rumah di kamar tamu, para korban disentuh kepalanya diusap itu tidak sadar. Dalam kondisi tidak sadar seperti dihipnotis baru korban ditiduri di dalam kamar pelaku," kata Badaruddin.
Modus lain untuk melancarkan aksinya, menurut para korban yang menjadi saksi, HSN meminta pengurus ponpes memanggil korban ke rumahnya
"Jadi hampir semua proses pencabulan yang dilakukan oleh HSN itu sama. Bahkan ada korban yang sudah digauli lebih dari tiga kali. Tapi, belum ada korban sampai hamil," Tambahnya.
Sebelumnya dua oknum pimpinan ponpes melakukan tindak pidana seksual terhadap santriwati di bawah umur.
Baca Juga: Acara Talkshow Pagi Brownis TV Nasional Dihujat Netizen : KPI Tidur hingga Tayangan Sampah
Tak tanggung tanggung, dalih memberikan pengajian seks dan iming iming masuk surga, 41 keperawanan santriwati terenggut oleh dua oknum tersebut.
Kini kedua oknum tersebut tengah di tahan di Polres Lombok Timur NTB.
