Banyuwangi Storyjatim.com - Sejak 2019 jumlah Tangkapan ikan nelayan di Banyuwangi Jawa Timur mengalami penurunan, hal tersebut sebagian orang menuding penyebabnya dari tambang emas PT Bumi suksesindo (PT BSI).
Tudingan tersebut lagi lagi tidak bisa dipastikan dengan dasar dan data yang valid, pasalnya terdengarnya kabar tersebut Dinas Perikanan Banyuwangi langsung menerjunkan Tim untuk survei dan meneliti kebenaranya.
Alhasil tuduhan jika tercemarnya air laut tersebut dikarenakan oleh aktifitas PT BSI tidak dibenarkan, Dinas Perikanan menyebut hal tersebut karena perubahan iklim dan juga berubahnya tangkapan nelayan dari ikan ke lobster.
Baca Juga: Rumah Advokat Kita Dorong Pemerintah Banyuwangi Kaji Ulang Perda No 5 Tahun 2017 Tentang HIV/AIDS
Penyebabnya ada beberapa faktor. Diantaranya, berkurangnya jumlah nelayan berkapasitas besar, perilaku nelayan dan faktor cuaca.
Penjabaran itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Banyuwangi, Anang Budi Wasono.
“Faktor iklim yang paling berpengaruh. Menyebabkan ikan sulit didapat dan nelayan pun lebih susah melaut,” katanya
Dari faktor cuaca juga dipengaruhi karena dampak dari La Nina. Ketika terjadi La Nina, suhu permukaan laut akan meningkat. Tingkat penguapan air laut pun tinggi dan memicu terjadinya hujan. Dan ketika suhu permukaan laut masih hangat atau panas disertai hujan, habitat ikan akan berada di lapisan yang lebih dalam dari kondisi normal.
La Nina juga akan membuat tingginya gelombang di laut atau cuaca ekstrim, sehingga membuat nelayan kesulitan melaut. Dampaknya, pasokan ikan akan berkurang drastis.
“Selain iklim, penyebab berkurangnya tangkapan ikan juga disebabkan jumlah nelayan pemodal besar atau pemilik kapal ‘Slerek’ jumlahnya terus turun,” ungkap Anang.
Saat ini, lanjutnya, mayoritas nelayan melaut dengan menggunakan kapal gardan. Kapal jenis ini tidak membutuhkan modal besar. Ukuran kapal lebih kecil dan hanya berisi 5-10 orang saja. Sementara kapal ‘Slerek’ minimal membutuhkan 40 orang.
Tak berhenti disitu, anjloknya jumlah tangkapan ikan juga merupakan imbas perubahan perilaku nelayan dalam melaut.
“Nelayan melaut hanya dalam sehari saja, sehingga tidak bisa meng eksplore laut lebih jauh lagi. Mayoritas mereka mencari ikan dengan jarak sekitar 4-12 mil dari pesisir,” jelas Anang.
“Menurunnya jumlah tangkapan ikan juga terjadi lantaran nelayan berganti jenis tangkapan, yang sebelumnya menangkap ikan, berganti menangkap baby lobster,” imbuhnya.
Artikel Terkait
Dibulan Suci Ramadhan PT BSI Berikan Pesan Damai Kepada Masyarakat Banyuwangi
Selama Beroprasi, Tambang Emas PT BSI Banyuwangi Catat Kinerja Epik Produksi Meningkat
Tak Pernah Ada Hentinya Berikan Manfaat, PT BSI Gelontorkan Ratusan Paket Sembako Ke Masyarakat Jelang Lebaran
Dorong Pembangunan Dan Perekonomian Masyarakat, Kades Se Pesanggaran Dukung Penuh Investasi PT BSI
Berbeda Dengan Tahun Sebelumnya, PT BSI Peringati Hari Buruh di Tahun 2023 Dengan Merjaut Bersama Pekerja