Tangkapan Ikan di Banyuwangi Menurun? Dinas Perikanan Temukan Fakta Ini

- Sabtu, 20 Mei 2023 | 14:26 WIB
Tangkapan Ikan Di Banyuwangi Anjlok, Nelayan Tuding PT BSI Penyebabnya, Dinas Perikanan Banyuwangi Temukan Fakta Menarik (Pixabay (Syuhkryfoto017))
Tangkapan Ikan Di Banyuwangi Anjlok, Nelayan Tuding PT BSI Penyebabnya, Dinas Perikanan Banyuwangi Temukan Fakta Menarik (Pixabay (Syuhkryfoto017))

Banyuwangi Storyjatim.com - Sejak 2019 jumlah Tangkapan ikan nelayan di Banyuwangi Jawa Timur mengalami penurunan, hal tersebut sebagian orang menuding penyebabnya dari tambang emas PT Bumi suksesindo (PT BSI).

Tudingan tersebut lagi lagi tidak bisa dipastikan dengan dasar dan data yang valid, pasalnya terdengarnya kabar tersebut Dinas Perikanan Banyuwangi langsung menerjunkan Tim untuk survei dan meneliti kebenaranya.

Alhasil tuduhan jika tercemarnya air laut tersebut dikarenakan oleh aktifitas PT BSI tidak dibenarkan, Dinas Perikanan menyebut hal tersebut karena perubahan iklim dan juga berubahnya tangkapan nelayan dari ikan ke lobster.

Baca Juga: Rumah Advokat Kita Dorong Pemerintah Banyuwangi Kaji Ulang Perda No 5 Tahun 2017 Tentang HIV/AIDS

Penyebabnya ada beberapa faktor. Diantaranya, berkurangnya jumlah nelayan berkapasitas besar, perilaku nelayan dan faktor cuaca.

Penjabaran itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Banyuwangi, Anang Budi Wasono.

“Faktor iklim yang paling berpengaruh. Menyebabkan ikan sulit didapat dan nelayan pun lebih susah melaut,” katanya

Dari faktor cuaca juga dipengaruhi karena dampak dari La Nina. Ketika terjadi La Nina, suhu permukaan laut akan meningkat. Tingkat penguapan air laut pun tinggi dan memicu terjadinya hujan. Dan ketika suhu permukaan laut masih hangat atau panas disertai hujan, habitat ikan akan berada di lapisan yang lebih dalam dari kondisi normal.

La Nina juga akan membuat tingginya gelombang di laut atau cuaca ekstrim, sehingga membuat nelayan kesulitan melaut. Dampaknya, pasokan ikan akan berkurang drastis.

“Selain iklim, penyebab berkurangnya tangkapan ikan juga disebabkan jumlah nelayan pemodal besar atau pemilik kapal ‘Slerek’ jumlahnya terus turun,” ungkap Anang.

Saat ini, lanjutnya, mayoritas nelayan melaut dengan menggunakan kapal gardan. Kapal jenis ini tidak membutuhkan modal besar. Ukuran kapal lebih kecil dan hanya berisi 5-10 orang saja. Sementara kapal ‘Slerek’ minimal membutuhkan 40 orang.

Tak berhenti disitu, anjloknya jumlah tangkapan ikan juga merupakan imbas perubahan perilaku nelayan dalam melaut.

Baca Juga: Wow.! Kelompok Budidaya Magot Besutan PT BSI Semakin Berkembang, PEGA Diminta Tularkan Ilmu Di Negeri Seberang

Nelayan melaut hanya dalam sehari saja, sehingga tidak bisa meng eksplore laut lebih jauh lagi. Mayoritas mereka mencari ikan dengan jarak sekitar 4-12 mil dari pesisir,” jelas Anang.

“Menurunnya jumlah tangkapan ikan juga terjadi lantaran nelayan berganti jenis tangkapan, yang sebelumnya menangkap ikan, berganti menangkap baby lobster,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Abdul Konik

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X